Wajah - wajah KL 2006

22 Januari 2009

TERAPI PERNAPASAN UNTUK SAKIT KEPALA & KELETIHAN

TERAPI PERNAFASAN UNTUK SAKIT KEPALA & KELETIHAN
(BREATHING THERAPY FOR HEADACHE & TIREDNESS)

Kita memiliki hidung berlubang disebelah kiri dan disebelah kanan. Apakah fungsinya sama untuk menarik dan membuang nafas ?
(Our noses have left and right nostrils. Are these nostrils having the same function for inhaling/”breathe- in?and exhaling/”breathe- out?).
Sebenarnya fungsinya tidak sama dan dapat kita rasakan bedanya, sebelah kanan mewakili matahari (mengeluarkan panas) dan sebelah kiri mewakili bulan (mengeluarkan dingin).
(Actually it's not the same and we can feel the difference. Accordingly, the right side represents the sun/”heat?and the left side represents the moon/”cold?).

Jika sakit kepala, cobalah menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafaslah melalui hidung sebelah kiri dan lakukan kira-kira 5 menit, sakit kepala akan sembuh.
(When having headache, try to close your right nostril and use your left nostril to do breathing for about 5 min. The headache will be gone).

Jika anda merasa lelah, tutuplah lubang hidung sebelah kiri dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Lakukan bolak-balik. Tak lama kemudian, anda akan merasakan segar kembali. Sebab lubang hidung sebelah kanan mengeluarkan panas, sehingga gampang sekali panas, lubang hidung sebelah kiri mengeluarkan dingin.
(If you feel too tired, do it the opposite way. Close your left nostril and breathe through your right nostril. After a while, you will feel refresh again. Because the right side belongs to heat, so it gets hot easily. The left side gets cold easily).

Perempuan bernafas lebih dengan hidung sebelah kiri, sehingga hatinya mudah sekali dingin. Laki-laki bernafas lebih dengan hidung sebelah kanan, sehingga mudah sekali marah.
(Women breathe mainly with their left nostril, so they get calm down easily. Men breathe mostly with their right nostril, so they get angry easily).

Apakah anda pernah memperhatikan pada saat bangun, lubang hidung sebelah mana yang bernafas lebih cepat ? Sebelah kiri atau kanan ? Jika lubang hidung sebelah kiri bernafas lebih cepat, anda akan merasa sangat lelah. Tutuplah lubang hidung sebelah kiri dan gunakan lubang hidung sebelah kanan untuk bernafas, anda akan merasa segar kembali dengan cepat.
(When we wake up, do we notice which nostril breathes faster? Is it the left side or the right side ? If the left nostril breathes faster, you will feel very tired. Close your left nostril and use your right nostril for breathing and you will get refresh quickly)

Cara tersebut boleh diajarkan kepada anak-anak, tetapi efeknya akan lebih manjur jika diterapkan kepada orang dewasa.
(You can teach your kids about it. The effect of breathing therapy is much better for adults).

11 Januari 2009

Sanitasi Kantin dan Pelatihan Penjamah makanan Dengan Laik Fisik TPM

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, Desember 2008


ALFIYAH SHINTA SULEMAN, NPM. 0606061745


Hubungan Sanitasi Kantin Dan Pelatihan Penjamah Makanan dengan Laik Fisik Tempat Pengolahan Makanan di Universitas “X” Tahun 2008


ix + 60 halaman + 6 lampiran + 13 tabel + 2 gambar


ABSTRAK


Institusi pendidikan memiliki sarana tempat penjualan makanan yang khusus disediakan untuk murid atau mahasiswa, guru atau dosen, dan staf administrasi. Keberadaan tempat pengolahan makanan di tingkat universitas bertujuan untuk memudahkan hal tersebut sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman yang terlindungi dan terjamin kesehatannya sehingga tercipta tenaga kerja yang produktif.


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Susanna,dkk tentang Kontaminasi Bakteri Pada Makanan dan Minuman yang Dijajakan di Kantin Universitas “X” Tahun 2008, melaporkan bahwa semua kelompok makanan (tidak berkuah, berkuah, bersambal, dan sambal) semuanya positif Escherichia coli dan terkontaminasi Salmonella. Makanan bersambal 37,5% positif E. coli. Begitu juga dengan kontaminasi Salmonella, terjadi pada semua kelompok makanan dan sambal dengan kadar terbanyak pada makanan bersambal (33,33%). Hal ini tidak memenuhi persyaratan keputusan menteri kesehatan nomor 715/MENKES/SK/V/2003, yakni angka E. coli harus 0/gram contoh makanan dan minuman.


Menurut Kepmenkes No. 715 tahun 2003 laik fisik tempat pengolahan makanan tidak dengan mudah diperoleh tetapi melalui beberapa tahapan penilaian. Permohonan sertifikat laik fisik jasaboga dilengkapi dengan surat-surat seperti bukti pernah mendapatkan pelatihan hygiene sanitasi makanan minimal satu orang penjamah makanan, surat penanggung jawab jasaboga, dan rekomendasi dari asosiasi jasaboga. Laik fisik dalam ketentuan tersebut yakni dengan skoring penilaian laik sebesar 65 – 70 untuk golongan A1. Universitas “X” memiliki tempat pengolahan makanan yang masuk kedalam golongan A1, karena jangkauan penyajiannya terbatas yakni hanya kepada mahasiswa, dosen, dan staff akademik. Dan dari keseluruhan kantin yang ada di Universitas “X” tidak memiliki karyawan tetap yang membantu.


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan sanitasi kantin dan pelatihan penjamah makanan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan di Universitas “X” Depok tahun 2008. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan menggunakan data sekunder penelitian Susanna, dkk tahun 2008. Hasil penelitian ini menyatakan semua variabel sanitasi kantin seperti konstruksi bangunan, dinding, langit-langit (plafon), ventilasi, penerangan, kualitas fisik air, sumber air bersih, pembuangan air kotor, toilet, tempat sampah, dan pencucian peralatan tidak berhubungan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha 0,05 begitu juga dengan variabel pelatihan penjamah makanan tidak berhubungan dengan laik fisik tempat pengolahan makanan dengan nilai p yang dihasilkan sebesar 1.


Perlu ada perbaikan untuk semua komponen sanitasi kantin. Pihak universitas diharapkan mampu memberikan pelatihan hygiene sanitasi makanan kepada penjamah makanan bekerjasama dengan dinas kesehatan yang dilakukan secara rutin dan serentak.


Daftar bacaan : 24 (1991 – 2008)

09 Januari 2009

Puncak Yuukk.........

Wisuda udah semakin dekat, berarti kebersamaan kita dalam mengenyam pendidikan juga segera berakhir, untuk itu ada rencana untuk membuat suatu malam keakraban (bukan perpisahan loh, karna insya Allah kita akan bertemu kembali). Sejak bulan kemarin ada beberapa ide untuk pelaksanaan ini, dan salah satunya ke Sukabumi (tempat Siti).

Malam kemarin gw dan beberapa teman sempat jalan ke Puncak dan sekalian iseng-iseng cari villa, ternyata nemu sebuah villa yang menurut gw bagus dan cocok kalo kita ngadain acara disana. Villa tersebut letaknya di perkebunan ciliwung (sebelum gunung mas). Ada 3 kamar yang cukup besar dan masing-masing memiliki kamar mandi sendiri. Ruang tamu, dapur, dan halaman juga luas dan ada fasilitas kolam renang yang terletak di belakang villa dan gak terlihat dari jalan (bg cewe2 yg mau renang gak akan terlihat orag luar). Tepat didepan villa terhampar perkebunan teh dan menjadi tempat pendaratan gantole (parasut).

Karna sibuk nanya dan liat2 kondisi villa tersebut, jadi lupa ngambil foto2nya. Cuma gambar ini yang sempat diambil.


pokoknya, kalo ke villa itu gak nyesel deh (promosi niy........). tarif permalamnya berbeda antara hari biasa dan hari libur. kalo hari biasa Rp. 1,1jt/mlm hari libur Rp. 1,3/mlm. Beberapa dari angkatan kita sempat berembug (termasuk gw) dan ngusulin tempat ini yg jadi tujuan kita. dan rencananya kita nginap hari minggu - selasa tanggal 25,26,27 Januari 2009 (senin tgl 26 libur imlek)

Kita pun udah ngitung secara kasar besarnya biaya yang akan di keluarin per orang (insya Allah gak akan nambah dan bila lebih dikembalikan), tapi belum termasuk transportasi.

Hitungan kasarnya sbb berikut:
- Sewa villa 3hr 2mlm = Rp. 2,4jt (1hr kena hari libur)
- Makan siang & malam Rp. 30rb per orang
- Sarapan, cemilan dan kopi Rp. 300.000
- Games, hadiah, dll Rp 200.000,-

Dengan perkiraan yang ikut 25 orang, maka biayanya Rp. 130.000/orang (belum termasuk transport). Beberapa teman yang cowo milih bw motor, makanya masalah transportasi perlu dibacarakan lebih lanjut dan mewakili semua.

Gimana dengan ide tersebut? Kasih saran, masukan, tanggapan atau............ agar acara keakraban jadi terlaksana dan agar satu angkatan bisa ikut semua. Ayo..... semua ikut berperan aktif dong. kebetulan ada kesempatan, waktu dan alasan yang tepat buat kita semua jalan-jalan bareng.

Ingat, waktu gak bisa diputar ulang, jadi kalau melewatkan waktu untuk kebersamaan kita, gak akan ada hal indah yan bisa di kenang (ciyee........). Nah kalo bisa minggu ini udah ada kepastian biar kalau jadi bisa secepatnya booking tempat, karna hari sabtu-minggu tempatnya udah full booking kecuali tanggal tersebut. Ditungu kabarnya oce.....
JARKOM................................ Pls....................................

08 Januari 2009

Desain Jacket

Sorry, janjinya tadi malam udah upload desain jaket angkatan, tapi karena alasan teknis baru bisa upload siang ini. ini desain jaketnya.

Ini desain aslinya

Tampak depan desain jacket

Tampak belakang

Desain jacket :by jali

Warna jaket hitam
Ukuran jaket bisa S,M,L , XL atau bisa ukur langsung sesuai badBan

Bagian depan :
Tulisan di depan berupa KL2006
ID dibawah max 5 huruf

Bagian belakant
Logo UI dan tulisan environmental health

Pemesanan secepatnya agar dapat selesai sebelum tanggal 31 Januari 2009
Pemesanan bisa melalui Budi atau Jali

06 Januari 2009

Pencahayaan dengan Kelelahan Mata Pada Pengguna Rental Komputer, Warung Internet dan Game on-line

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, Desember 2008


Budi Prayitno, NPM. 0606061814


Hubungan Pencahayaan Dengan Kelelahan Mata Pada Pengguna Komputer di Kelurahan Pondok Cina Depok Tahun 2008

(Studi Pada Rental Komputer, Warung Internet dan Game On-line)


ix + 70 halaman, 19 tabel, 2 gambar, 4 lampiran


ABSTRAK

Bekerja dengan komputer menjadi hal yang biasa dewasa ini, karena dengan komputer pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Namun beraktivitas lama di depan komputer dapat menyebabkan gangguan kesehatan salah satunya adalah kelelahan mata. WHO dan ILO melaporkan angka kejadian astenopia atau mata lelah pada pengguna komputer berkisar 40-92 % atau dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak menggunakan komputer.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencahayaan dengan kelelahan mata pada pengguna komputer di kelurahan Pondok Cina Depok tahun 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan pada 35 lokasi rental komputer, warung internet dan game on-line.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 90% pengguna komputer di kelurahan Pondok Cina Depok tahun 2008, mengoperasikan komputer dengan pencahayaan kurang dari 300 lux. Gangguan kelelahan mata yang terjadi sebesar 84,3% dimana keluhan yang terbanyak dirasakan adalah mata tegang dan pedih yaitu sebesar 20%. Hasil uji statistik antara pencahayaan dengan kelelahan mata menunjukkan hubungan yang signifikan (OR 10,7; 95% CI 1,97-57,84), dimana pengguna komputer yang mengoperasikan komputer dengan pencahayaan kurang dari 300 lux, beresiko sebesar 10,7 kali mengalami kelelahan mata dibanding penguna komputer dengan pencahayaan lebih atau sama dengan 300 lux. Jarak antara mengoperasikan komputer dengan kelelahan mata menunjukkan ada hubungan yang signifikan (OR 8,91; 95% CI 2,14-37,07). Faktor umur, jenis kegiatan, lama mengoperasikan komputer, riwayat kesehatan mata dan penyekit genetik mata tidak terbukti berhubungan dengan kelelahan mata.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar adanya kebijakan pemerintah mengenai persyaratan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum khususnya untuk rental komputer, warung internet dan game on-line. Penyuluhan pada pengelola dan pengguna mengenai faktor-faktor penyebab kelelahan mata antara lain pencahayaan dan jarak mata ke monitor serta upaya mengurangi resiko yang timbul akibat mengoperasikan komputer dalam jangka waktu yang lama antara lain: mengistirahatkan mata dengan mengalihkan pandangan dari monitor, olahraga ringan meskipun dalam kondisi duduk dan senam mata.


Daftar Pustaka : 32 (1991 – 2008)

Sing a Song

Masih ingat gak pertama kali kita karaoke bersama? Yup... waktu itu bu Vipah yang jadi boss nya. Nah hari ini saat gw ngecek kamera, ternyata ada foto-foto nya. Kebetulan waktu itu gw pas bawa kamera. Nah ini dia foto-fotonya:

Foto atas dan bawah, personel yang ikut karaoke, tapi kayaknya gak semuanya keambil gambarnya


Bu Vipah lagi serius nyanyi.......


Reza pun gak mau ketingalan, menyanyikan lagu sedihnya
(kenangan saat di tolak. Wakakakaka.......)

lah, nih berdua ngapain???


Duet etha dan jali. Tarik Mang...............


Diakhir acara pake nyawer segala. Mirip konser dangdut di pinggiran Jakarta. He.........



So.... Kapan lagi nih kita karaoke bersama?

03 Januari 2009

Hubungan Kebisingan Terhadap Keluhan Pendengaran Pada Pekerja di PT X Tahun 2008

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
Skripsi, Desember 2008

M. Yulianto, NPM. 0606061934

Hubungan Tingkat Intensitas Kebisingan Terhadap Keluhan Pendengaran Pada Pekerja Di PT. X, Tahun 2008

xiii + 63 halaman + 14 tabel + 2 Gambar + 4 lampiran


ABSTRAK


Bising dalam pengertian kesehatan kerja, yaitu suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara kwantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun secara kwalitatif (penyempitan spektrum pendengaran) yang berkaitan dengan faktor intesitas, frekuensi, durasi dan pola waktu.

Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan kerja. Menurut WHO (1995), diperkirakan hampir 14% dari total tenaga kerja negara industri terpapar bising melebihi 90dB di tempat kerjanya. Diperkirakan lebih dari 20 juta orang di Amerika terpapar bising 85 dB atau lebih.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat intensitas kebisingan dan karakteristik pekerja terhadap keluhan pendengaran pada pekerja di PT. Metro Pos tahun 2008.

Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian cros sectional yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan tingkat intensitas kebisingan dan karakteristik pekerja di PT. X, Jakarta. Sampel dari penelitian ini adalah responden yang bekerja di bagian produksi dan non produksi yang berjumlah 78 responden.

Dari hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat intensitas kebisingan terhadap keluhan pendengaran OR=4,614. Dan dari hasil penelitian didapatkan hubungan antara masa kerja terhadap keluhan pendengaran dengan OR=8,750, lama pajanan terhadap keluhan pendengaran dengan OR=5,412.

Daftar Pustaka : 29 (1987 - 2007)

01 Januari 2009

Hubungan Jenis Sumber Air Bersih dan Kondisi Fisik Air Bersih Dengan Kejadian Diare

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
Skripsi, 18 Desember 2008

REZA GINANJAR, NPM.0606062060

HUBUNGAN JENIS SUMBER AIR BERSIH DAN KONDISI FISIK AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKMAJAYA TAHUN 2008

(xvii+54 halaman, 3 gambar, 21 tabel, 3 lampiran

ABSTRAK

Dalam GBHN 1993 disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam rangka memperbaiki kualitas hidupnya. Pada Repelita VI tercantum bahwa tujuan pokok dari pembangunan kesehatan antara lain pengurangan angka kesakitan, kecacatan dan kematian serta peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, terjangkau dan dapat diterima masyarakat. Salah satu target yang ingin dicapai dengan pembangunan kesehatan adalah penurunan angka kesakitan dan kematian pada kelompok rentan, salah satunya pada kelompok anak-anak di bawah lima tahun. Berdasarkan kajian dan analisis dari beberapa survey yang dilakukan, angka kesakitan diare pada sumua golongan umur adalah 280/1000 penduduk dan pada golongan balita adalah 1,5 kali pertahun (Depkes RI. 2000).

Secara proposional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita yaitu 55%. Berdasarkan kajian dan analisis dari beberapa survey yang dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada tahun 2000 adalah 301/1000 atau 3,01%, cenderung meningkat dibanding angka kesakitan diare pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk (Depkes RI, 2002). Berdasarkan Profil Kesehatan kasus diare di Puskesmas Sukmajaya pada golongan semua umur sebanyak 3.265 kasus dengan jumlah prevalensi sebesar 5,36%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis sumber air bersih dan kondisi fisik air bersih dengan kejadian diare. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Sumber data adalah data primer yang didapatkan dengan cara observasi langsung dan wawacara menggunakan kuesioner dan data sekunder berasal dari laporan tahunan program kesehatan lingkungan Puskesmas Sukmajaya. Populasi penelitian adalah warga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya dan sampel yang dianalisis adalah 90 ibu rumah tangga (responden) dengan menggunakan cara simple random sampling dan menggunakan analisis statistik untuk mengetahui frekuensi dan kebermaknaan hubungan

Hasil penelitian menunujukkan bahwa kejadian diare 51,1%, Jenis sumber air bersih 88,9% yang menggunakan sumber air bersih dari air tanah, Kondisi fisik air bersih 88,9% yang kondisi fisik air bersihnya tidak baik, sedangkan untuk analisis bivariat didapat hubungan yang signifikan antara jenis sumber air bersih, kondisi fisik air bersih, jenis jamban, umur dan pendidikan dengan kejadian diare.

Saran ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya agar selalu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk melakukan program intervensi dan implementasi penyuluhan tentang hidup sehat mencegah diare beserta penjelasan tentang diare dari etiologi, proses terjadi diare, tanda dan gejala,serta penanganannya dan perlu intervensi program untuk penyediaan fasilitas sumber air bersih, kondisi fisik sarana air bersih dan jamban yang baik.


Daftar bacaan : 16 (1980 - 2007)

Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang (PM10) Dengan Kejadian Sick Building Syndrome

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, Desember 2008


Arie Lestari, NPM. 0606061783

Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang (PM10) Dengan Kejadian Sick Building Syndrome Pada Pekerja di PT. BNI, Persero, Tbk, Tahun 2008

xv + 74 halaman, 20 tabel, 4 lampiran


ABSTRAK


Ruangan merupakan suatu tempat untuk manusia beraktifitas. Baik untuk bekerja, tempat tinggal bahkan rekreasi. Manusia banyak menghabiskan sebagian waktunya dalam ruangan dibanding di udara terbuka, jika manusia berada dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk, maka perlu diperhatikan mengenai kualitas udara dalam ruang dan kemungkinan terakumulasinya bahan pencemar seperti Oksida Nitrogen, Karbon Monoksida, Formaldehid, Debu dan lainnya. Bahan pencemar tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Sebuahah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%, sakit kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%, lemah 31%.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas udara dalam ruang/ gedung (PM10) dan untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara dalam ruang/ gedung dengan gambaran SBS pada pekerja didalam gedung PT.
BNI, Persero, Tbk. KCU Kramat. Jakarta. Tahun 2008. Dari hasil uji T-test didapat nilai p=0,479 yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi debu PM10 dengan kejadian Sick Building Syndrome.


Daftar Pustaka : 29 (1986 – 2008)