Wajah - wajah KL 2006

31 Desember 2008

Hubungan tingkat kebisingan dengan risiko menderita hipertensi pada pekerja di area web printing dan finishing PT ”X” kawasan industri Pulogadung 2008


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
Skripsi, Desember 2008

M. Jali, NPM. 0606061644

Hubungan tingkat kebisingan dengan risiko menderita hipertensi pada pekerja di area web printing dan finishing PT ”X” kawasan industri Pulogadung Tahun 2008

x + 59 halaman, 20 tabel, 5 gambar, 8 lampiran


ABSTRAK

Kebisingan di tempat kerja merupakan suatu masalah yang berdampak terhadap kesehatan pekerja yang akhirnya dapat menurunkan produktifitas kerja, dampak dari kebisingan selain dapat mengganggu pendengaran seperti penurunan pendengaran hingga terjadinya ketulian atau terjadinya perubahan ambang batas pendengaran permanen, kebisingan juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan lainnya salah satunya adalah hipertensi. WHO melaporkan bahwa 8-13% penduduk dunia menderita gangguan kesehatan karena dampak dari kebisingan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan dengan risiko menderita hipertensi pada pekerja di area web printing dan finishing PT. “X”, penelitian ini menggunakan desain cross sectional dimana pengukuran exposure dan outcome dilakukan dalam satu waktu yang bersamaan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan risiko menderita hipertensi (OR 6,8 ; 95% CI 1,35 – 33,74) dan kebiasaan merokok (OR 14,0 ; 95% CI 1,67-116,85), sedangkan penyakit keturunan, obesitas, umur dan lama masa kerja tidak terbukti berhubungan dengan risiko menderita hipertensi.

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perlu kebijaksanaan dari perusahaan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang masih di atas nilai ambang batas dengan cara melakukan perawatan atau perbaikan mesin secara berkala, tersedianya alat pelindung telinga (ear plug, ear muff) untuk para pekerja, perlunya pengawasan pemakaian APT di lingkungan kerja yang bising dan diadakannya program STOP (safety training observation program) untuk para pekerja yang lalai memakai APT.

Daftar Bacaan: 23 (1977 –2008)

0 komentar: